Jumat, 02 Mei 2014

Makalah Penyakit Jantung Koroner

OLEH :

NAMA      : APRILYANTI AKIL
KELAS     : W.3
NIM          : 141 2012 0133

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
            Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga makalah ”Gizi Kesehatan Masyarakat yang berjudul Penyakit Jantung Koroner” ini dapat selesai tepat waktu.
            Dan saya juga mau mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak yang telah membimbing dalam mata kuliah ini. Makalah ini masih sangat banyak kekurangannya. Untuk itu, saya berharap kritik dan saran dari bapak demi perbaikan makalah yang akan di buat lagi.
            Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyusun makalah ini.

Makassar,   Maret 2014

Penyusun






DAFTAR ISI
1.    Kata Pengantar
2.    Daftar Isi
3.    Bab I               Pendahuluan
1.1   Latar Belakang
1.2   Rumusan Masalah
1.3   Tujuan
4.    Bab II              Pembahasan
2.1 Defenisi Penyakit Jantung Koroner
2.2 Penyebab, Gejala, dan Diagnosis Penyakit Jantung Koroner
2.3 Faktor – Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
2.4 Cara Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Jantung Koroner
5.    Bab III             Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
6.    Daftar Pustaka


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Penyakit jantung koroner merupakan pembunuh nomor satu di negara-negara maju dan dapat juga terjadi di negara-negara berkembang. Organisasi kesehatan duina (WHO) telah mengemukakan fakta bahwa penyakit jantung koroner (PJK) merupakan epidemi modern dan tidak dapat dihindari oleh faktor penuaan. Diperkirakan bahwa jika insiden PJK mencapai nol maka dapat meningkatkan harapan hidup 3 sampai 9% (Shivaramakrishna. 2010).
Penyakit Jantung Koroner pada mulanya disebabkan oleh penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung (pembuluh koroner), dan hal ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai proses seperti penimbunan jarinrangan ikat, perkapuran, pembekuan darah, dll.,yang kesemuanya akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah tersebut. Hal ini akan mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan berbagai akibat yang cukup serius, dari Angina Pectoris (nyeri dada) sampai Infark Jantung, yang dalam masyarakat di kenal dengan serangan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak.
1.2  Rumusan Masalah
·         Apa yang dimaksud dengan Penyakit Jantung Koroner ?
·         Bagaimana penyebab dan gejala Penyakit Jantung Koroner ?
·         Apa sajakah faktor – faktor risiko dari Penyakit Jantung Koroner ?
·         Bagaimanakah cara pengobatan dan pencegahan dari Penyakit Jantung Koroner ?
1.3  Tujuan
·         Dapat mengetahui definisi dari Penyakit Jantung Koroner.
·         Dapat mengetahui peneyebab, gejala, dan diagnosis Penyakit jantung Koroner.
·         Dapat mengatahui faktor – faktor risiko Penyakit Jantung Koroner.
·         Dapat mengetahui cara pengobatan dan pencegahan Penyakit Jantung Koroner.


























BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Penyakit Jantung Koroner
penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner adalah gangguan yang terjadi pada jantung akibat suplai darah ke Jantung yang melalui arteri koroner terhambat. Kondisi ini terjadi karena arteri koroner (pembuluh darah di jantung yang berfungsi menyuplai makanan dan oksigen bagi sel-sel jantung) tersumbat atau mengalami penyempitan karena endapan lemak yang menumpuk di dinding arteri (disebut juga dengan plak). Proses penumpukan lemak di pembuluh arteri ini disebut aterosklerosis dan bisa terjadi di pembuluh arteri lainnya, tidak hanya pada arteri koroner. Arteri koroner adalah pembuluh darah di jantung yang berfungsi menyuplai makanan bagi sel-sel jantung.
Berkurangnya pasokan darah karena penyempitan arteri koroner menimbulkan rasa nyeri di dada (gejala ini dikenal dengan istilah angina). Umumnya hal ini terjadi setelah penderita melakukan aktivitas fisik yang berat atau saat mengalami stress. Bila arteri koroner tersumbat dan darah sama sekali tidak bisa mengalir ke jantung, penderita bisa mengalami serangan jantung, dan ini dapat terjadi kapan saja, bahkan ketika penderitanya dalam keadaan tidur.
Penyakit jantung koroner menyebabkan kemampuan jantung memompa darah ke seluruh tubuh melemah. Dan jika darah tidak mengalir secara sempurna ke seluruh tubuh, maka penderitanya akan merasa sangat lelah, sulit bernafas (paru-paru dipenuhi cairan), dan timbul bengkak-bengkak di kaki dan persendian.
2.2 Penyebab, Gejala, Dan Diagnosis Penyakit Jantung Koroner
Penyebab Penyakit Jantung Koroner
Penyebab jantung koroner adalah karena penumpukan zat lemak secara berlebihan di lapisan dinding nadi pembuluh koroner, yang dipengaruhi oleh pola makan yang kurang sehat. Kecanduan rokok, hipertensi, kolesterol tinggi juga dapat menjadi penyebab penyakit jantung koroner.
Makanan mempengaruhi kadar kolesterol total dan karena itu makanan juga mempengaruhi resiko terjadinya penyakit arteri koroner. Merubah pola makan (dan bila perlu mengkonsumsi obat dari dokter) bisa menurunkan kadar kolesterol. Menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL bisa memperlambat atau mencegah berkembangnya penyakit arteri koroner.
Menurunkan kadar LDL sangat besar keuntungannya bagi seseorang yang memiliki faktor resiko berikut:
·         Merokok sigaret
·         Tekanan darah tinggi
·         Kegemukan
·         Malas berolah raga
·         Kadar trigliserida tinggi
·         Keturunan
·         Steroid pria (androgen).
Penyakit arteri koroner bisa menyerang semua ras, tetapi angka kejadian paling tinggi ditemukan pada orang kulit putih. Tetapi ras sendiri tampaknya bukan merupakan faktor penting dalam gaya hidup seseorang.
Gejala Penyakit Jantung Koroner
Pada pria, gejala jantung pun dapat dilihat dari gangguan fungsi seksual serius dan kebotakan rambut. Kolesterol dan lemak berlebih dalam tubuh dikaitkan sebagai faktor pemicu gangguan jantung. Untuk itu, anda perlu mengetahui dan mewaspadai gejala serangan jantung yang muncul tiba-tiba:
1. Tiba-tiba sakit di bagian dada dibelakang tulang dada atau seperti sesak dada.
2. Nyeri dada bisa berulang beberapa menit (20 menit atau lebih).
3. Rasa nyeri bisa berupa tekanan di bagian dada, dan leher seolah tercekik hingga menyebabkan keluar keringat dingin.
4. Tiba-tiba pingsan, namun bisa kembali sadar. Ini terjadi karena ada gangguan irama jantung.
Diagnosis Penyakit Jantung Koroner
Dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan pasien penyakit jantung koroner, kemudian melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah rutin. Beberapa pemeriksaan dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakit jantung koroner, antara lain:
  • Elektrokardiografi (EKG), dengan pemeriksaan EKG dapat diketahui kemungkinan adanya kelainan pada jantung dengan tingkat ketepatan 40%.
  • Echocardiografi, dengan menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar jantung. Selama proses ini, dokter dapat menentukan apakah semua bagian dari dinding jantung berkontribusi biasa dalam aktivitas memompa jantung. Bagian yang bergerak lemah mungkin telah rusak selama serangan jantung atau menerima terlalu sedikit oksigen. Ini mungkin menandakan arteri koroner atau berbagai kondisi lain.
  • Kateterisasi Koroner, untuk melihat aliran darah melalui jantung, dokter mungkin mnyuntikkan cairan khusus ke dalam pembuluh darah (intravena). Hal ini dikenal sebagai angiogram. Cairan disuntikkan ke dalam arteri jantung melalui pipa panjang, tipis, fleksibel (kateter) yang dilewati melalui arteri, biasanya di kaki, ke arteri jantung. Pewarna menandai bintik-bintik penyempitan dan penyumbatan pada gambar sinar-X.
Jika pasien yang diperiksa memiliki penyumbatan yang membutuhkan perawatan, balon dapat didorong melalui kateter dan ditiup untuk meningkatkan aliran darah dalam jantung.
2.3 Faktor – faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
  • Memasuki usia 45 tahun bagi pria.
  • Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif untuk mencegah datangnya penyakit jantung.
  • Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (sebagai akibat operasi).
  • Wanita mulai menyusul pria dalam hal risiko penyakit jantung setelah mengalami menopause.
  • Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
  • Riwayat serangan jantung di dalam keluarga sering merupakan akibat dari profil kolesterol yang tidak normal.
  • Diabetes.
  • Kebanyakan penderita diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya level gula darah, namun karena kondisi komplikasi jantung mereka.
  • Merokok.
  • Resiko penyakit jantung dari merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat badan - jadi tidak mungkin menyamakan keduanya.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Kegemukan (obesitas).
  • Obesitas tengah (perut buncit) adalah bentuk dari kegemukan. Walaupun semua orang gemuk cenderung memiliki risiko penyakit jantung, orang dengan obesitas tengah lebih-lebih lagi.
  • Gaya hidup buruk.
  • Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu akar penyebab penyakit jantung - dan menggantinya dengan kegiatan fisik merupakan salah satu langkah paling radikal yang dapat diambil.
  • Stress.
  • Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa, bila menghadapi situasi yang tegang, dapat terjadi arithmias jantung yang membahayakan jiwa.
2.4 Cara Pengobatan Dan Pencegahan Penyakit Jantung Koroner
Cara Pengobatan Penyakit Jantung Koroner
Pengobatan penyakit jantung koroner tergantung jangkauan penyakit dan gejala yang dialami pasien.
1. Perubahan Gaya Hidup
Pola makan sehat dan seimbang, dengan lebih banyak sayuran atau buah-buahan, penting untuk melindungi arteri jantung kita. Makanan yang kaya lemak, khususnya lemak jenuh, dapat mengakibatkan kadar kolesterol tinggi, yang merupakan komponen utama kumpulan yang berkontribusi terhadap penyempitan arteri jantung.
Olah raga teratur berperan penting untuk menjaga kesehatan jantung. Olah raga membantu kita untuk menjadi fit dan membangun system sirkulasi yang kuat. Ini juga membantu kita menurunkan berat badan. Obesitas biasanya tidak sehat, karena mengakibatkan insiden hipertensi, diabetes mellitus, dan tingkat lemak tinggi menjadi lebih tinggi, semua yang dapat merusak arteri jantung.
2. Pengendalian faktor resiko utama penyakit jantung koroner
Diabetes melitus, merokok, tingkat kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi adalah empat faktor utama yang mengakibatkan resiko penyakit jantung koroner lebih tinggi.
Pengendalian keempat factor resiko utama ini dengan baik melalui perubaha gaya hidup dan/atau obat-obatan dapat membantu menstabilkan progresi atherosklerosis,dan menurunkan resiko komplikasi seperti serangan jantung.
3. Terapi Medis 
Berbagai obat-obatan membantu pasien dengan penyakit arteri jantung. Yang paling umum diantaranya:



·         Aspirin / Klopidogrel / Tiklopidin
Obat-obatan ini mengencerkan darah dan mengurangi kemungkinan gumpalan darah terbentuk pada ujung arteri jantung menyempit, maka dari itu mengurangi resiko serangan jantung.
·         Beta-bloker (e.g. Atenolol, Bisoprolol, Karvedilol)
Obatan-obatan ini membantu untuk mengurangi detak jantung dan tekanan darah, sehingga menurunkan gejala angina juga melindungi jantung.
·         Nitrates (e.g. Isosorbide Dinitrate)
Obatan-obatan ini bekerja membuka arteri jantung, dan kemudian meningkatkan aliran darah ke otot jantung dan mengurangi gejala nyeri dada.
·         Bentuk nitrat bereaksi cepat, Gliseril Trinitrat, umumnya diberikan berupa tablet atau semprot di bawah lidah, biasa digunakan untuk penghilang nyeri dada secara cepat.
·         Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitors (e.g. Enalapril, Perindopril) and Angiotensin Receptor Blockers (e.g. Losartan, Valsartan)
Obatan-obatan ini memungkinkan aliran darah ke jantung lebih mudah, dan juga membantu menurunkan tekanan darah.
Obatan-obatan penurun lemak (seperti Fenofibrat, Simvastatin, Atorvastatin, Rosuvastatin)
Obatan-obatan ini menurunkan kadar kolesterol ‘jahat’ (Lipoprotein Densitas-Rendah), yang merupakan salah satu penyebab umum untuk penyakit jantung koroner dini atau lanjut. Obat-obatan tersebut merupakan andalan terapi penyakit jantung koroner.

4. Intervensi Jantung Perkutan
Ini adalah metode invasif minimal untuk ‘membuka’ arteri jantung yang menyempit. Melalui selubung plastik ditempatkan dalam arteri baik selangkang atau pergelangan, balon diantar ke segmen arteri jantung yang menyempit, dimana itu kemudian dikembangkan untuk membuka penyempitan.

Kemudian, tube jala kabel kecil (cincin) disebarkan untuk membantu menahan arteri terbuka. Cincin baik polos (logam sederhana) atau memiliki selubung obat (berlapis obat).
Metode ini seringkali menyelamatkan jiwa pasien dengan serangan jantung akut. Untuk penyakit jantung koroner stabil penyebab nyeri dada, ini dapat meringankan gejala angina dengan sangat efektif. Umumnya, pasien dengan penyakit pembuluh darah single atau double mendapat keuntungan dari metode ini. Dengan penyakit pembuluh darah triple, atau keadaan fungsi jantung buruk, prosedur bedah dikenal dengan Bedah Bypass Arteri Jantung sering merupakan alternatif yang baik atau pilihan pengobatan yang lebih baik.
5. Operasi
Bedah Bypass Arteri Jantung (CABG)
CABG melibatkan penanaman arteri atau vena lain dari dinding dada, lengan, atau kaki untuk membangun rute baru untuk aliran darah langsung ke otot jantung. Ini menyerupai membangun jalan tol parallel ke jalan yang kecil dan sempit.
Ini adalah operasi yang aman, dengan rata-rata resiko kematian sekitar 2%. Pasien tanpa serangan jantung sebelumnya dan melakukan CABG sebagai prosedur elektif, resiko dapat serendah 1 persen.
Operasi biasanya dilakukan melalui sayatan di tengah dada, ahli bedah memilih untuk melakukan prosedur dengan jantung masih berdetk, menggunakan alat khusus yang dapat menstabilkan porsi jantung yang dijahit.
Operasi Robotik
Sebagai tambahan, NHCS juga mulai melakukan CABG melalui program operasi robotic. Penggunaan instrument ini sekarang membolehkan operasi untuk dilakukan menggunakan sayatan kecil keyhole di dinding dada.
Metode ini menghasilkan pemulihan lebih cepat, mengurangi nyeri, dan resiko infeksi luka lebih rendah. Namun, ini sesuai untuk bypass hanya satu atau dua pembuluh darah.
Revaskularisasi Transmiokardia
Untuk pasien dengan pembuluh darah yang terlalu kecil untuk melakukan CABG, prosedur disebut Revaskularisasi Transmiokardia juga tersedia di NHCS.
Pada prodesur ini, laser digunakan untuk membakar banyak lubang kecil pada otot jantung. Beberapa lubang ini berkembang ke pembuluh darah baru, dan ini membantu mengurangi angina.
Pencegahan Penyakit Jantung Koroner
·         Jalani pola hidup sehat
·         Hindari dan berhenti merokok
·         Hindari makanan berkolestrol tinggi agar terhindar dari penyakit jantung koroner
·         Luangkan waktu untuk berolahraga setiap hari atau menciptakan gerakan-gerakan kecil
·         Istirahat teratur dan cukup
Dengan menghindari makanan berkolestrol dan berlemak adalah cara bijak untuk mencegah penyakit jantung koroner. Sebab lemak dan kolestrol inilah yang nantinya akan menutupi dinding pembuluh darah arteri yang memasok makanan ke jantung. Ketika anda telah di diagnosis mengidap penyakit jantung, sebaiknya untuk segera mencari pengobatan penyakit janntung koroner yang tepat. Dengan menggunakan bahan herbal seperti jus buah manggis atau produk obat jantung herbal yang banyak di temukan di toko obat. Dengan menggunakan obat berbahan herbal, tentunya akan sangat aman dan tanpa efek samping. Selain itu anda juga bisa segera memeriksakannya ke dokter secara medis.











BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yng menyerang organ jantung. Gejala dan keluhan dari PJK hampir sama dengan gejala yang dimiliki oleh penyakit jantung secara umum. Penyakit jantung koroner juga salah satu penyakit yang tidak menular. Kejadian PJK terjadi karena adanya faktor resiko yang antara lain adalah gaya hidup yang kurang aktivitas fisik (olahraga), riwayat PJK pada keluarga, merokok, konsumsi alkohol dan faktor sosial ekonomi lainnya. Penyakit jantung koroner ini dapat dicegah dengan melakukan pola hidup sehat dan menghindari fakto-faktor resiko.seperti pola makan yang sehat, menurunkan kolesterol, melakukan aktivitas fisik dan olehraga secara teratur, menghindari stress kerja.
3.2 Saran
Penyakit Jantung Koroner dapat menyerang kepada siapa saja, bukan hanya kepada usia lanjut saja, namun pada usia yang masih sangat muda sekalipun penyakit jantung dapat menyerang. Jadi, apabila kita tidak ingin terkena penyakit berbahaya ini maka kita harus mualai dengan berperilaku hidup sehat, dari mulai pola makan yang sehat dan teratur hingga mulai membiasakan untuk teratur berolahraga dan tidak merokok tentunya.






DAFTAR PUSTAKA





1 komentar:

  1. Ga usah bingung cari obat buat PJK. Kalau mau rutin konsumsi omega 3 plus nature epa pasti PJK sembuh deh

    BalasHapus