OLEH
:
NAMA : APRILYANTI AKIL
KELAS : W.3
NIM : 141 2012 0133
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga makalah ”Gizi Kesehatan Masyarakat yang
berjudul Penyakit Jantung Koroner” ini dapat selesai tepat waktu.
Dan saya juga mau mengucapkan banyak terima kasih kepada
bapak yang telah membimbing dalam mata kuliah ini. Makalah ini masih sangat
banyak kekurangannya. Untuk itu, saya berharap kritik dan saran dari bapak demi
perbaikan makalah yang akan di buat lagi.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu menyusun makalah ini.
Makassar, Maret 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
1. Kata
Pengantar
2. Daftar
Isi
3. Bab
I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
4. Bab
II Pembahasan
2.1
Defenisi Penyakit Jantung Koroner
2.2
Penyebab, Gejala, dan Diagnosis Penyakit Jantung Koroner
2.3
Faktor – Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
2.4
Cara Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Jantung Koroner
5. Bab
III Penutup
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
6. Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit
jantung koroner merupakan pembunuh nomor satu di negara-negara maju dan dapat
juga terjadi di negara-negara berkembang. Organisasi kesehatan duina (WHO)
telah mengemukakan fakta bahwa penyakit jantung koroner (PJK) merupakan epidemi
modern dan tidak dapat dihindari oleh faktor penuaan. Diperkirakan bahwa jika
insiden PJK mencapai nol maka dapat meningkatkan harapan hidup 3 sampai 9%
(Shivaramakrishna. 2010).
Penyakit Jantung Koroner
pada mulanya disebabkan oleh penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah
jantung (pembuluh koroner), dan hal ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai
proses seperti penimbunan jarinrangan ikat, perkapuran, pembekuan darah,
dll.,yang kesemuanya akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah tersebut.
Hal ini akan mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan
aliran darah dan dapat menimbulkan berbagai akibat yang cukup serius, dari Angina Pectoris
(nyeri dada) sampai Infark
Jantung, yang dalam masyarakat di kenal dengan serangan jantung
yang dapat menyebabkan kematian mendadak.
1.2 Rumusan
Masalah
·
Apa
yang dimaksud dengan Penyakit Jantung Koroner ?
·
Bagaimana
penyebab dan gejala Penyakit Jantung Koroner ?
·
Apa
sajakah faktor – faktor risiko dari Penyakit Jantung Koroner ?
·
Bagaimanakah
cara pengobatan dan pencegahan dari Penyakit Jantung Koroner ?
1.3 Tujuan
·
Dapat
mengetahui definisi dari Penyakit Jantung Koroner.
·
Dapat
mengetahui peneyebab, gejala, dan diagnosis Penyakit jantung Koroner.
·
Dapat
mengatahui faktor – faktor risiko Penyakit Jantung Koroner.
·
Dapat
mengetahui cara pengobatan dan pencegahan Penyakit Jantung Koroner.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner adalah
gangguan yang terjadi pada jantung akibat suplai darah ke Jantung yang melalui
arteri koroner terhambat. Kondisi ini terjadi
karena arteri koroner (pembuluh darah di jantung yang berfungsi menyuplai
makanan dan oksigen bagi sel-sel jantung) tersumbat atau mengalami penyempitan
karena endapan lemak yang menumpuk di dinding arteri (disebut juga dengan
plak). Proses penumpukan lemak di pembuluh arteri ini disebut aterosklerosis
dan bisa terjadi di pembuluh arteri lainnya, tidak hanya pada arteri koroner. Arteri
koroner adalah pembuluh darah di jantung yang berfungsi menyuplai makanan bagi
sel-sel jantung.
Berkurangnya pasokan darah karena
penyempitan arteri koroner menimbulkan rasa nyeri di dada (gejala ini dikenal
dengan istilah angina). Umumnya hal ini terjadi
setelah penderita melakukan aktivitas fisik yang berat atau saat mengalami stress. Bila arteri koroner tersumbat dan darah sama
sekali tidak bisa mengalir ke jantung, penderita bisa mengalami serangan
jantung, dan ini dapat terjadi kapan saja, bahkan ketika penderitanya dalam
keadaan tidur.
Penyakit jantung koroner menyebabkan
kemampuan jantung memompa darah ke seluruh tubuh melemah. Dan jika darah tidak
mengalir secara sempurna ke seluruh tubuh, maka penderitanya akan merasa sangat
lelah, sulit bernafas (paru-paru dipenuhi cairan), dan timbul bengkak-bengkak
di kaki dan persendian.
2.2 Penyebab, Gejala,
Dan Diagnosis Penyakit Jantung Koroner
Penyebab Penyakit
Jantung Koroner
Penyebab jantung koroner
adalah karena penumpukan zat lemak secara berlebihan di lapisan dinding nadi
pembuluh koroner, yang dipengaruhi oleh pola makan yang kurang sehat. Kecanduan
rokok, hipertensi, kolesterol tinggi juga dapat menjadi penyebab penyakit
jantung koroner.
Makanan
mempengaruhi kadar kolesterol total dan karena itu makanan juga mempengaruhi
resiko terjadinya penyakit arteri koroner. Merubah pola makan (dan bila perlu
mengkonsumsi obat dari dokter) bisa menurunkan kadar kolesterol. Menurunkan
kadar kolesterol total dan kolesterol LDL bisa memperlambat atau mencegah
berkembangnya penyakit arteri koroner.
Menurunkan
kadar LDL sangat besar keuntungannya bagi seseorang yang memiliki faktor resiko
berikut:
·
Merokok
sigaret
·
Tekanan
darah tinggi
·
Kegemukan
·
Malas
berolah raga
·
Kadar
trigliserida tinggi
·
Keturunan
·
Steroid
pria (androgen).
Penyakit arteri koroner bisa menyerang
semua ras, tetapi angka kejadian paling tinggi ditemukan pada orang kulit
putih. Tetapi ras sendiri tampaknya bukan merupakan faktor penting dalam gaya
hidup seseorang.
Gejala
Penyakit Jantung Koroner
Pada
pria, gejala jantung pun dapat dilihat dari gangguan fungsi seksual serius dan kebotakan rambut. Kolesterol dan lemak
berlebih dalam tubuh dikaitkan sebagai faktor pemicu gangguan jantung. Untuk
itu, anda perlu mengetahui dan mewaspadai gejala serangan jantung yang muncul
tiba-tiba:
1. Tiba-tiba sakit di bagian dada dibelakang tulang dada atau seperti sesak dada.
2. Nyeri dada bisa berulang beberapa menit (20 menit atau lebih).
3. Rasa nyeri bisa berupa tekanan di bagian dada, dan leher seolah tercekik hingga menyebabkan keluar keringat dingin.
4. Tiba-tiba pingsan, namun bisa kembali sadar. Ini terjadi karena ada gangguan irama jantung.
1. Tiba-tiba sakit di bagian dada dibelakang tulang dada atau seperti sesak dada.
2. Nyeri dada bisa berulang beberapa menit (20 menit atau lebih).
3. Rasa nyeri bisa berupa tekanan di bagian dada, dan leher seolah tercekik hingga menyebabkan keluar keringat dingin.
4. Tiba-tiba pingsan, namun bisa kembali sadar. Ini terjadi karena ada gangguan irama jantung.
Diagnosis Penyakit
Jantung Koroner
Dokter
akan bertanya tentang riwayat kesehatan pasien penyakit jantung koroner,
kemudian melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah rutin. Beberapa pemeriksaan
dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakit jantung koroner, antara lain:
- Elektrokardiografi (EKG), dengan pemeriksaan EKG dapat diketahui kemungkinan adanya kelainan pada jantung dengan tingkat ketepatan 40%.
- Echocardiografi, dengan menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar jantung. Selama proses ini, dokter dapat menentukan apakah semua bagian dari dinding jantung berkontribusi biasa dalam aktivitas memompa jantung. Bagian yang bergerak lemah mungkin telah rusak selama serangan jantung atau menerima terlalu sedikit oksigen. Ini mungkin menandakan arteri koroner atau berbagai kondisi lain.
- Kateterisasi Koroner, untuk melihat aliran darah melalui jantung, dokter mungkin mnyuntikkan cairan khusus ke dalam pembuluh darah (intravena). Hal ini dikenal sebagai angiogram. Cairan disuntikkan ke dalam arteri jantung melalui pipa panjang, tipis, fleksibel (kateter) yang dilewati melalui arteri, biasanya di kaki, ke arteri jantung. Pewarna menandai bintik-bintik penyempitan dan penyumbatan pada gambar sinar-X.
Jika pasien yang diperiksa memiliki penyumbatan yang
membutuhkan perawatan, balon dapat didorong melalui kateter dan ditiup untuk
meningkatkan aliran darah dalam jantung.
2.3 Faktor – faktor Risiko Penyakit
Jantung Koroner
- Memasuki usia 45 tahun bagi pria.
- Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif untuk mencegah datangnya penyakit jantung.
- Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (sebagai akibat operasi).
- Wanita mulai menyusul pria dalam hal risiko penyakit jantung setelah mengalami menopause.
- Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
- Riwayat serangan jantung di dalam keluarga sering merupakan akibat dari profil kolesterol yang tidak normal.
- Diabetes.
- Kebanyakan penderita diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya level gula darah, namun karena kondisi komplikasi jantung mereka.
- Merokok.
- Resiko penyakit jantung dari merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat badan - jadi tidak mungkin menyamakan keduanya.
- Tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Kegemukan (obesitas).
- Obesitas tengah (perut buncit) adalah bentuk dari kegemukan. Walaupun semua orang gemuk cenderung memiliki risiko penyakit jantung, orang dengan obesitas tengah lebih-lebih lagi.
- Gaya hidup buruk.
- Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu akar penyebab penyakit jantung - dan menggantinya dengan kegiatan fisik merupakan salah satu langkah paling radikal yang dapat diambil.
- Stress.
- Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa, bila menghadapi situasi yang tegang, dapat terjadi arithmias jantung yang membahayakan jiwa.
2.4 Cara Pengobatan Dan Pencegahan Penyakit
Jantung Koroner
Cara Pengobatan Penyakit Jantung
Koroner
Pengobatan
penyakit jantung koroner tergantung jangkauan penyakit dan gejala yang dialami
pasien.
1. Perubahan Gaya Hidup
Pola
makan sehat dan seimbang, dengan lebih banyak sayuran atau buah-buahan, penting
untuk melindungi arteri jantung kita. Makanan yang kaya lemak, khususnya lemak
jenuh, dapat mengakibatkan kadar kolesterol tinggi, yang merupakan komponen
utama kumpulan yang berkontribusi terhadap penyempitan arteri jantung.
Olah
raga teratur berperan penting untuk menjaga kesehatan jantung. Olah raga
membantu kita untuk menjadi fit dan membangun system sirkulasi yang kuat. Ini
juga membantu kita menurunkan berat badan. Obesitas biasanya tidak sehat,
karena mengakibatkan insiden hipertensi, diabetes mellitus, dan tingkat lemak
tinggi menjadi lebih tinggi, semua yang dapat merusak arteri jantung.
2. Pengendalian faktor resiko utama penyakit jantung
koroner
Diabetes
melitus, merokok, tingkat kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi adalah
empat faktor utama yang mengakibatkan resiko penyakit jantung koroner lebih
tinggi.
Pengendalian
keempat factor resiko utama ini dengan baik melalui perubaha gaya hidup
dan/atau obat-obatan dapat membantu menstabilkan progresi atherosklerosis,dan
menurunkan resiko komplikasi seperti serangan jantung.
3. Terapi Medis
Berbagai
obat-obatan membantu pasien dengan penyakit arteri jantung. Yang paling umum
diantaranya:
·
Aspirin
/ Klopidogrel / Tiklopidin
Obat-obatan ini mengencerkan darah dan
mengurangi kemungkinan gumpalan darah terbentuk pada ujung arteri jantung
menyempit, maka dari itu mengurangi resiko serangan jantung.
·
Beta-bloker
(e.g. Atenolol, Bisoprolol, Karvedilol)
Obatan-obatan ini membantu untuk mengurangi detak jantung dan tekanan darah, sehingga menurunkan gejala angina juga melindungi jantung.
Obatan-obatan ini membantu untuk mengurangi detak jantung dan tekanan darah, sehingga menurunkan gejala angina juga melindungi jantung.
·
Nitrates
(e.g. Isosorbide Dinitrate)
Obatan-obatan ini bekerja membuka arteri jantung, dan kemudian meningkatkan aliran darah ke otot jantung dan mengurangi gejala nyeri dada.
Obatan-obatan ini bekerja membuka arteri jantung, dan kemudian meningkatkan aliran darah ke otot jantung dan mengurangi gejala nyeri dada.
·
Bentuk
nitrat bereaksi cepat, Gliseril Trinitrat, umumnya diberikan berupa tablet atau
semprot di bawah lidah, biasa digunakan untuk penghilang nyeri dada secara
cepat.
·
Angiotensin-Converting
Enzyme Inhibitors (e.g. Enalapril, Perindopril) and Angiotensin Receptor
Blockers (e.g. Losartan, Valsartan)
Obatan-obatan ini memungkinkan aliran darah ke jantung lebih mudah, dan juga membantu menurunkan tekanan darah.
Obatan-obatan ini memungkinkan aliran darah ke jantung lebih mudah, dan juga membantu menurunkan tekanan darah.
Obatan-obatan penurun lemak (seperti Fenofibrat,
Simvastatin, Atorvastatin, Rosuvastatin)
Obatan-obatan
ini menurunkan kadar kolesterol ‘jahat’ (Lipoprotein Densitas-Rendah), yang
merupakan salah satu penyebab umum untuk penyakit jantung koroner dini atau
lanjut. Obat-obatan tersebut merupakan andalan terapi penyakit jantung koroner.
4. Intervensi Jantung Perkutan
Ini
adalah metode invasif minimal untuk ‘membuka’ arteri jantung yang menyempit.
Melalui selubung plastik ditempatkan dalam arteri baik selangkang atau
pergelangan, balon diantar ke segmen arteri jantung yang menyempit, dimana itu
kemudian dikembangkan untuk membuka penyempitan.
Kemudian, tube jala kabel kecil (cincin) disebarkan untuk membantu menahan arteri terbuka. Cincin baik polos (logam sederhana) atau memiliki selubung obat (berlapis obat).
Kemudian, tube jala kabel kecil (cincin) disebarkan untuk membantu menahan arteri terbuka. Cincin baik polos (logam sederhana) atau memiliki selubung obat (berlapis obat).
Metode
ini seringkali menyelamatkan jiwa pasien dengan serangan jantung akut. Untuk penyakit
jantung koroner stabil penyebab nyeri dada, ini dapat meringankan gejala angina
dengan sangat efektif. Umumnya, pasien dengan penyakit pembuluh darah single
atau double mendapat keuntungan dari metode ini. Dengan penyakit pembuluh darah
triple, atau keadaan fungsi jantung buruk, prosedur bedah dikenal dengan Bedah
Bypass Arteri Jantung sering merupakan alternatif yang baik atau pilihan
pengobatan yang lebih baik.
5. Operasi
Bedah Bypass Arteri Jantung (CABG)
CABG melibatkan penanaman arteri atau vena lain dari dinding dada, lengan, atau kaki untuk membangun rute baru untuk aliran darah langsung ke otot jantung. Ini menyerupai membangun jalan tol parallel ke jalan yang kecil dan sempit.
CABG melibatkan penanaman arteri atau vena lain dari dinding dada, lengan, atau kaki untuk membangun rute baru untuk aliran darah langsung ke otot jantung. Ini menyerupai membangun jalan tol parallel ke jalan yang kecil dan sempit.
Ini
adalah operasi yang aman, dengan rata-rata resiko kematian sekitar 2%. Pasien
tanpa serangan jantung sebelumnya dan melakukan CABG sebagai prosedur elektif,
resiko dapat serendah 1 persen.
Operasi
biasanya dilakukan melalui sayatan di tengah dada, ahli bedah memilih untuk
melakukan prosedur dengan jantung masih berdetk, menggunakan alat khusus yang
dapat menstabilkan porsi jantung yang dijahit.
Operasi Robotik
Sebagai
tambahan, NHCS juga mulai melakukan CABG melalui program operasi robotic.
Penggunaan instrument ini sekarang membolehkan operasi untuk dilakukan menggunakan
sayatan kecil keyhole di dinding dada.
Metode
ini menghasilkan pemulihan lebih cepat, mengurangi nyeri, dan resiko infeksi
luka lebih rendah. Namun, ini sesuai untuk bypass hanya satu atau dua pembuluh
darah.
Revaskularisasi Transmiokardia
Untuk
pasien dengan pembuluh darah yang terlalu kecil untuk melakukan CABG, prosedur
disebut Revaskularisasi Transmiokardia juga tersedia di NHCS.
Pada
prodesur ini, laser digunakan untuk membakar banyak lubang kecil pada otot
jantung. Beberapa lubang ini berkembang ke pembuluh darah baru, dan ini
membantu mengurangi angina.
Pencegahan Penyakit Jantung Koroner
·
Jalani
pola hidup sehat
·
Hindari
dan berhenti merokok
·
Hindari
makanan berkolestrol tinggi agar terhindar dari penyakit jantung koroner
·
Luangkan
waktu untuk berolahraga setiap hari atau menciptakan gerakan-gerakan kecil
·
Istirahat
teratur dan cukup
Dengan
menghindari makanan berkolestrol dan berlemak adalah cara bijak untuk mencegah
penyakit jantung koroner. Sebab lemak dan kolestrol inilah yang nantinya akan menutupi
dinding pembuluh darah arteri yang memasok makanan ke jantung. Ketika anda
telah di diagnosis mengidap penyakit jantung, sebaiknya untuk segera mencari
pengobatan penyakit janntung koroner yang tepat. Dengan menggunakan bahan
herbal seperti jus buah manggis atau produk obat jantung herbal yang banyak di
temukan di toko obat. Dengan menggunakan obat berbahan herbal, tentunya akan
sangat aman dan tanpa efek samping. Selain itu anda juga bisa segera
memeriksakannya ke dokter secara medis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yng menyerang organ
jantung. Gejala dan keluhan dari PJK hampir sama dengan gejala yang dimiliki
oleh penyakit jantung secara umum. Penyakit jantung koroner juga salah satu
penyakit yang tidak menular. Kejadian PJK terjadi karena adanya faktor resiko
yang antara lain adalah gaya hidup yang kurang aktivitas fisik (olahraga), riwayat
PJK pada keluarga, merokok, konsumsi alkohol dan faktor sosial ekonomi lainnya.
Penyakit jantung koroner ini dapat dicegah dengan melakukan pola hidup sehat
dan menghindari fakto-faktor resiko.seperti pola makan yang sehat, menurunkan
kolesterol, melakukan aktivitas fisik dan olehraga secara teratur, menghindari
stress kerja.
3.2
Saran
Penyakit Jantung Koroner dapat menyerang kepada siapa saja,
bukan hanya kepada usia lanjut saja, namun pada usia yang masih sangat muda
sekalipun penyakit jantung dapat menyerang. Jadi, apabila kita tidak ingin
terkena penyakit berbahaya ini maka kita harus mualai dengan berperilaku hidup
sehat, dari mulai pola makan yang sehat dan teratur hingga mulai membiasakan
untuk teratur berolahraga dan tidak merokok tentunya.
DAFTAR PUSTAKA
5. http://rumahsejutaide.wordpress.com/2013/05/30/pengobatan-penyakit-jantung-koroner-part-2/#more-1828
Ga usah bingung cari obat buat PJK. Kalau mau rutin konsumsi omega 3 plus nature epa pasti PJK sembuh deh
BalasHapus